 |
| Kepala Inspektorat Nganjuk Moh. Yasin |
Nganjuk, – Janji bisa meloloskan jadi PPPK ternyata cuma omong kosong! Kasus dugaan penipuan rekrutmen PPPK yang menyeret seorang tenaga honorer di salah satu kecamatan di Nganjuk akhirnya memasuki babak baru.
Kepala Inspektorat Kabupaten Nganjuk, Mokhamad Yasin, memastikan bahwa seluruh berkas dan bukti sudah lengkap, dan tinggal selangkah lagi dilimpahkan ke pihak kepolisian.
“Proses tinggal proses,” ujarnya singkat usai rapat paripurna di DPRD Nganjuk, Jumat (12/7/2025).
Yasin menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejari Nganjuk, dan pelimpahan hanya menunggu prosedur formal.
“Dalam waktu dekat,” tegasnya lagi.
Modus Lama: Uang Dijanjikan Lolos Seleksi
Kasus ini mencuat setelah seorang pelamar PPPK, sebut saja Ratu, mengaku telah menyetorkan sejumlah uang kepada oknum berinisial Mario, seorang THL yang dikenal aktif di lingkup kecamatan. Mario menjanjikan bisa “meloloskan” Ratu dalam seleksi PPPK tahun 2024.
Namun harapan tinggal harapan. Saat hasil seleksi diumumkan, nama Ratu tak muncul dalam daftar lolos. Ironisnya, uang yang sudah diserahkan pun tak kembali sepenuhnya.
Tak terima, korban pun buka suara ke media. Cerita ini pun viral dan sampai ke telinga Bupati dan Inspektorat.
Tak Ada Kata Ampun untuk Penipu ASN
Hasil kajian dari Kejari dan Inspektorat menyatakan, kasus ini bukan korupsi, tapi penipuan murni sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP. Karena itu, penanganan diserahkan ke pihak kepolisian, bukan ke kejaksaan.
Langkah ini pun disambut publik yang sejak awal berharap tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum.
Warga Desak: Jangan Cuma Diberi Efek Jera, Harus Tuntas!
Masyarakat Nganjuk mendukung proses hukum ini dan meminta semua pelaku, siapapun itu, ditindak tegas.
"Kalau dibiarkan, nanti ada Mario-Mario lain yang berani main janji!" celetuk salah satu warga.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Nganjuk menyatakan akan membersihkan proses rekrutmen ASN dari praktik kotor dan menjaga kepercayaan publik.
Editor : Sari
