Nganjuk – Sejumlah warga mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) yang tercampur air di SPBU Pace, Kabupaten Nganjuk. Insiden ini sempat membuat heboh masyarakat setelah kendaraan mereka mengalami gangguan usai mengisi BBM di lokasi tersebut.
Peristiwa ini terjadi akibat dugaan kebocoran pada tandon penyimpanan BBM. Kebocoran tersebut diduga tidak terdeteksi selama empat hari karena kelalaian petugas yang tidak melakukan pengecekan rutin. Akibatnya, air masuk dan tercampur ke dalam bahan bakar yang kemudian tersalurkan ke kendaraan konsumen.
Menindaklanjuti laporan warga, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU Pace pada Senin (2/6), didampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta perwakilan dari Pertamina Kediri.
Pihak Pertamina memastikan sudah tidak ada campuran air lagi dan seluruh konsumen yang terdampak telah menerima kompensasi.
“Kami pastikan seluruh konsumen yang terdampak, yakni dua mobil dan empat motor, telah menerima ganti rugi. Saat ini kualitas BBM di SPBU Pace sudah kembali normal,” ujar perwakilan Pertamina.
Sementara itu, Wakil Bupati Nganjuk menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang di tempat lain.
“Kami ingin pastikan hal serupa tidak terjadi di SPBU lain. Konsumen harus mendapatkan pelayanan yang aman dan berkualitas,” tegasnya.
Hingga kini, pengawasan terhadap SPBU di wilayah Nganjuk diperketat guna menjamin mutu dan keamanan pelayanan bagi masyarakat. (red)