Pengurus MIO Nganjuk dari kanan, Bagus Radiyan (wakil ketua II) , Prayogo Laksono (Ketua) , Arief Sujono (wakil ketua I) dan Andika Wahyu Al-amin (Sekretaris). |
NGANJUK , agctv - Media Independen Online (MIO) Indonesia baru-baru ini dinilai sukses menggelar kongres perdanya pada 25 - 26 November kemarin di Golden Boutique Hotel Kemayoran Jakarta, dihadiri pengurus wilayah dan daerah yang tersebar di Indonesia.
Hal tersebut tak lepas dari solidaritas yang kuat dari insan media pers yang tergabung di dalamnya kendati oraganisasi tersebut masih terbilang cukup muda namun mampu mempercepat konggres yang sedianya digelar tahun depan (2023).
Dari rasa kebersamaan dan solidaritas tersebut, Ketum yang juga salah satu pendiri MIO Indonesia , AYS Prayogie terpilih kembali menjadi ketua umum untuk periode selanjutnya meskipun sudah menjabat ketum di periode sebelumnya.
”Terpilihnya kembali saya sebagai Ketua Umum ini adalah berkat dukungan rekan-rekan semua, karena tanpa mereka, saya ini bukan siapa-siapa, ” ucap AYS Prayogie dalam sambutannya.
Suksesnya gelaran konggres pertama tersebut mendapat apresiasi dari banyak pihak, tak ketinggalan juga dari ketua Pengurus Daerah (PD) MIO Nganjuk, Prayogo Laksono yang saat itu berhalangan hadir karena hal yang tidak bisa ditinggalkan.
"Kami Ketua dan Pengurus MIO Nganjuk mengucapkan selamat dan sukses terselenggaranya Konggres MIO Indonesia yang pertama," ucap pria yang juga berprofesi sebagai advokad tersebut.
Pada kesempatan ini, Paryogo juga menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali AYS Prayogie menjadi ketua umum MIO Indonesia.
"Dan yang pasti selamat dan sukses juga atas terpilihnya kembali AYS Prayogie sebagai Ketum periode kedepan, semoga tetap amanah dalam mengemban tugas yang diberikan rekan-rekan yang ada di MIO, harapan kami meskipun masih muda MIO harus berkibar di seluruh penjuru Nusantara," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada konggres pertama ini MIO Nganjuk mengirim tiga perwakilannya yakni Andika Wahyu Al-amin (Sekretaris ) , Evekti Vita Mayang Sari (Kahumas bidang organisasi) dan Siti Nurkholifah (penasehat).
Reporter : Tim Liputan.
Editor : John.